Thursday, August 13, 2015

PENGOMPOSAN MENGGUNAKAN MESIN


Permasalahan lingkungan masih menjadi topic yang yang sangat rami diperbincangkan saat ini. Hampir setiap kegiatan makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan dapat menjadi pemicu kerusakan lingkungan. Salah satu faktor yang mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi kehidupan bangsa kita adalah sampah.
Sampah merupakan barang/materi yang dihasilkan dalam kegiatan sehari-hari manusia atau proses alami alam yang berbentuk padat atau semi padat yang bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Berdasarkan asalnya sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organic dan sampah anorganik. Sampah organic adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroba pengurai. Yang termasuk ke dalam sampah organic adalah sayuran, kulit buah, dedaunan, dan lain sebagainya. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati. Pada umumnya, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroba pengurai. Yang termasuk ke dalam sampah anorganik adalah plastic, kaleng, kertas, dan lain sebainya.
Segala jenis sampah baik yang organic maupun anorganik akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Sampah-sampah yang bertumpuk banyak yang tidak dapat diuraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat mengakibatkan polusi udara.
Selain berdampak negatif pada lingkungan, sampah juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti dapat menimbulkan diare, kolera, demam berdarah, penyakit jamur, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan bau tidak sedap yang dihasilkan dari sampah yang sudah bertumpuk lama.
Namun, selain mengakibatkan dampak yang sangat berbahaya sampah juga dapat diolah menjadi bahan olahan yang sangat berguna dan dapat membantu kelangsungan hidup makhluk hidup. Salah satu caranya adalah pengomposan bagi sampah organic dan menjadikan kerajinan tangan bagi sampah yang anorganik.
Pada artikel saya kali ini saya akan membahas sekilas tentang pengomposan menggunakan mesin. Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan organik setelah mengalami pembusukan oleh mikroba pengurai yang didukung oleh suhu dan udara yang memenuhi syarat proses pembusukan. Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya pengaktifan kegiatan mikroba (bakteri, fungi, dan asad renik lainnya) agar mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik.
Namun, apabila melakukan pengomposan dilakukan secara manual tentunya akan membutuhkan waktu yang lama dan pastinya akan sanagat merepotkan, seperti menggali lubang, mengatur suhu, menutup lubang dan beberapa kegiatan lainnya.
Dengan semakin berkembangnya zaman, proses pengomposan pun bisa dilakukan dengan sangat sederhana tanpa membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak.
Salah satu contohnya adalah menghasilkan kompos dari daun kering yang ada di lingkungan dengan bantuan mesin pencacah daun. Langkah pertama adalah mengumpulkan daun kering yang terdapat di lingkungan (misalnya :kampus). Setelah itu, mencacah daun yang sudah kering menggunakan mesin pencacah daun. Setelah daun selesai dicacah maka daun dimasukkan ke dalam mesin komposter s200 bersamaan dengan air dan bioaktifator ( gula jawa, kulit nanas, atau aktifor limbah bakpia). Setelah semuanya telah dimasukkan ke dalam komposter aduk campuran untuk meratakan campuran. Aduk campuran setiap hari hal ini bertujuan agar aerasi kompos di dalam komposter berjalan dengan baik. Pengomposan berjalan kurang dari 3 minggu.
Cara mengetahui apakah kompos sudah jadi dengan baik adalah dengan cara melihat kondisi fisik kompos. Kompos yang baik dan kaya akan nutrisi adalah kompos yang memiliki warna coklat kehitaman, mengeluarkan aroma yang lemah seperti bau tanah atau bau humus hutan bukan bau yang menyengat, apabila dipedagang dan dikepal kompos akan menggumpal dan gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.
Setelah kompos sudah jadi, sebaiknya disimpan selama 1 atau 2 bulan untuk mengurangi unsur beracun. Simpan kompos di tempat yang memiliki kelembaban <20 persen dari bobotnya, jangan terkena matahari langsung. Apabila ingin menyimpannya di dalam kemasan , pilihlah kemasan yang kedap udara dan tidak mudah rusak.
Setelah segala proses pembuatan dan penyimpanan telah selesai maka kompos sudah dapat digunakan untuk menutrisi tanah yang sudah rusak, biasanya tanah di sekitar perkotaan. Selain dapat mengurangi dampak negative yang ditimbulkan oleh sampah, kompos juga sangat menguntungkan bagi masyarakat karena dapat menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya tidak subur. Tanah yang sudah subur ini dapat dijadikansebagai temapt untuk menanami tanama-tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bahkan juga bisa menjadi penopang ekonomi keluarga apabila tanaman-tanaman yang dihasilkan dalam jumlah yang banyak.
Untuk itu, bagi teman-teman sekalian marilah kita mulai memikirkan masa depan bumi kita ini. Selamatkanlah bumi ini melalui profesi kita masing-masing. Artikel ini saya lakukan cara pengolahan sampah dari bidan teknik yaitu dengan menggunakan mesin pembuat kompos. Saya mengambil dari segi teknik karena pada saat ini saya sedang sekolah di jurusan teknik. Teman-teman sekalian bisa membuat invasi-inovasi lain dari bidang yang sedang teman-teman geluti.


No comments:

Post a Comment