KATA PENGANTAR
Puji
Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunia yang berupa kesempatan,
saya diberi kesempatan untuk menulis sebuah makalah yang berjudul
“ Aplikasi
Bahan-Bahan Alam Material Teknik”
Makalah ini merupakan salah satu sumber pembelajaran bagi
mahasiswa tentang bahan-bahan teknik, dan juga merupakan kumpulandari referensi
yang penulis dapatkan dari berbagai sumber diantaranya, referensi dari
internet, dan pencarian kepada naraumber-narasmber yang mendalami disiplin ilmu
Teknologi Bahan denganbantuannya telah memberikan konstrbusi dalam proses
penyelsaianmakalah ini.Banyak permasalahan dan hambatan yang penulis alami
dalammenyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.Oleh
karena itu, dengan rendah hati, penulis ingin menyampaikan ucapanterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik materilmaupun non materiil sehingga
penulisan karya tulis ini bisa terselesaikan,Penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga pada semuapihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
karya tulis ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Alam disekitar kita terdiri dari
berbagai jenis bahan (material) danmerupakan sumber potensial yang dapat dimanfaatkan
untukmemenuhi kebutuhan hidup manusia. Jauh sebelum revolusi industrimanusia
telah merasakan manfaat material dan menyadari bahwapemanfaatan material mampu
mengubah peradaban manusia, olehkarena itu material (bahan) menjadi sangat
penting artinya dansenantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan
peradaban,Ilmu Pengetahuan serta Teknologi manusia itu sendiri. Untuk
itulahmaka berbagai sumber daya alam dieksplorasi dan diolah secarabesar -
besaran.
Teknologi informasi berpengaruh besar
terhadapPerkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara global danmenjadikan
persaingan ekonomi yang sangat ketat, sementaraketersediaan sumber daya alam
akan bahan (material) menjadisangat terbatas, tentu saja hal ini menuntut
inovasi dan efisiensipemanfaatan bahan alam secara optimal.Bahan - bahan Teknik
(Materrials for Engineering) dancara pemilihannya Yang dimaksud dengan bahan -
bahan teknik ialahbahan (material) yang dapat digunakankan baik secara
langsungmaupun melalui proses pengolahan dan berfungsi sebagai bahanbaku suatu
produk yang bermanfaat. Keragaman kebutuhan manusiaakan suatu produk baik
kualitas maupun kuantitasnya makadiperlukan pula keragaman dari bahan-bahan
Teknik itu sendiri sebagai bahan bakunya, kendati semua material diperoleh dari
alamnamun untuk mempermudah dalam pemilihannya maka bahan teknikini
dikelompokkan berdasarkan pemakaiannya baik sebagai prduk jadimaupun sebagai
bahan baku, dimana bahan-bahan digunakan secaralangsung dan dipilih sesuai
dengan sifat dan karakteristik alami daribahan tersebut, bahan ini yang kita
sebut sebagai bahan alam, namun ada juga bahan yang diolah terlebih dahulu agar
memiliki sifat dan karakteristik secara spesifik atau menyerupai sifat
dankarakteristik bahan-bahan alam
tertentu sehingga memenuhi syaratkebutuhan sifat dan karakterristik suatu
produk yang diinginkan danbahan dari kelompok ini yang kita sebut sebagai bahan
tiruan atausyntetic materials.
1.
Bahan
Alam Material Teknik Bukan Logam
Bahan alam
merupakan bahan baku prorduk yang diperoleh dan digunakan secara langsung
dari bahan alam, oleh karena itu produk akhir yang menggunakan bahan baku
ini akan memiliki sifat yang sama dengan bahan asalnya, yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosa
dan lain-lain.
Bahan
Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat,cair, atau gas yang
banyak di gunakan untuk kebutuhan keperluan duniateknik atau industri.Contoh
bahan teknik berdasarkan wujudnya:
Padat : Logam, keramik, plastik, kaca, karet,kayu
Cair : Pelumas, air, bensin, solar, bahan kimia lain
Gas : Oksigen, Asiteln, hidrogen, CO2 dan lainny.
Berikut
jenis-jenis bahan alam bukan logam:
A. Karet sintetis (Synthetic-rubbers)
Karet alam
diproduksi dari cairan latex atau getah pohon karet polymer yang panjang
dengan rantai molekul yang berserakan, Karet alam memiliki kedua sifat
yakni elastic dan thermoplastic, deformasi permanent dapat terjadi apabila
diregang secara perlahan dengan peningkatan temperature. Charles
Goodyer (1839) mengolahnya dengan mencampurkan latek dengan sulphur dan
menghasilkan karet dengan sifat yang lebih kenyal dan elastic lembut serta
tahan terhadap temperature tinggi dan dikembangkan menjadi faberik Vulcanizing
sebagai mana yang kita kenal saat ini sebagai faberik ban (manufacture of
tyre). The American-developed syntetic rubber, GR-S, yang merupakan
polymer hasil pencampuran antara Butadiene dengan styrene, bahan ini
memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan karet alam dengan harga
yang lebih murah juga digunakan di paberik ban (manufacture of tyre), alas
kaki (foot wear),pipa karet (hosepipe) sabuk konveyer serta isolasi kabel.
Neoprene ialah jenis lain dari karet syntetis yang memiliki sifat sama dengan
karet alam dengan sifatnya yang sangat tahan terhadap minyak nabati dan
oli mineral serta tahan terhadap temperature tinggi. Neoprene merupakan
bahan yang relative mahal, pemakaiannya adalah sebagai bahan pipa, sabuk
konveyer serta lapisan kabel. Butyl-rubber merupakan co-polymer dari
isobutylene dan isoprene, bahan ini sangat stabil terhadap bahan kimia dan
temperratur tinggi, harganya sedikit lebih murah dari karet alam namun
kurang tahan, kendati demikian karret ini tidak tembus udara dan gas dan digunakan
sebagai bahan innertube, tubeless tyre, air bag peralatan olah raga,
cetakan diapragma juga digunakan sebagai bahan hose, lapisan tangki serta sabuk
konveyor (Conveyor belts)
Karet dihasilkan oleh pohon karet (Hevea
brasiliensis) berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks
diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada
bagian kortek tumbuhan tersebut.Secara kimiawi karet alam adalah senyawa
hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan
merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.Karet
sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara,
minyak, gas alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer,
yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis
dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan
kegunaannya.
Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan
kegunaannya.
- NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR
memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan
pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan
lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
- CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri
tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus
kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
- IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR
mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut
kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan
minyak.
B.
Bahan Tanah Liat dan Keramik
Tanah liat merupakan bahan dasar yang dipakai dalam
pembuatan keramik.
Secara kimiawi tanah liat termasuk hidrosilikat
alumina.
Sifat fisik tanah liat yaitu plastis bila keadaan
basah, keras bila kering, dan bila dibakar menjadi padat dan kuat.
Secara umum barang-barang yang dibuat dari tanah liat
dinamakan keramik.
Namun, saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat.
Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1)Keramiktradisional
Keramik tradisional bahan bakunya dari tanah liat.
Keramik tradisional bahan bakunya dari tanah liat.
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu
pembakarannya, keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota),
gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan porselen (porcelain).
- Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan
bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000oC.
- Gerabah adalah produk yang bahan bakunya dari
tanah liat dengan pembakaran 1200oC.
- Keramik batu adalah tanah liat dengan campuran
bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC.
- Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan
keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000oC.
2)Keramikhalus
Keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya).
Keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya).
Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik,
antara lain :
- Mixer (untuk mengaduk bahan keramik)
- Glasir (berfungsi mengkilapkan)
- Cetakan gypsum
- Penggiling glasir
- Rak pengering
- Pencelup glasir
- Oven atau tungku pemanas
C.Bahan
Gelas
Bahan gelas dan kaca yang digunakan oleh
masyarakat prasejarah berasal dari kaca alami yang disebut obsidian. Obsidian
adalah produk sampingan alami dari letusan gunung berapi berupa benda yang
tajam, mengkilap dengan warna hitam, orange, abu-abu, atau hijau.
Menurut catatan sejarah, kaca sudah
diproduksi sejak tahun 4 SM (Sebelum Masehi) yaitu dengan bahan pasir kuarsit
yang dipanaskan sampai meleleh kemudian dibiarkan dingin, dan terbentuklah
benda keras yang tembus pandang.
Kaca terdiri
dari berbagai jenis, antara lain:
a.Kaca natron (kaca jendela biasa) dipergunakan sebagai
bahan pembuat botol
b.Kaca kali/kaca bohemia dipergunakan sebagai ala‐alat laboratorium
c.Kaca kristal dipergunakan sebagai alat optik
d.Kaca corona dipergunakan sebagai alat optik
Bahan baku
pembuatan kaca ada dua kelompok yaitu :
- Bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar meliputi
pasir silika, soda abu, batu kapur, feldspar dan pecahan gelas (cullet).
- Bahan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil meliputi
natrium sulfat, natrium bikromat, selenium dan arang.
Pasir silika, batu kapur dan feldspar sangat melimpah di Indonesia.
Gelas aman
digunakan sebagai kemasan karena beberapa sifat unggul berikut :
- Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan
mikroorganisme.
- Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas
(bahan kimia).
- Dapat didaur ulang.
- Dapat ditutup kembali setelah dibuka.
- Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat.
- Memberikan nilai tambah bagi produk (nilai
estetika).
- Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa
mengalami kerusakan.
- Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang
tanpa mengalami kerusakan.
Jenis kaca berbeda memiliki
karakteristik fisik yang berbeda. Salah satu sifat fisik kaca adalah densitas
atau kepadatan. Kepadatan adalah massa persatuan volume.
Keterangan :
ρ = Massa Jenis (kg/m3
atau g/cm3)
m = Massa benda (kg atau gram)
v = Volume benda (m3
atau cm3)
D.Bahan
Serat
Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran,
buah-buahan, dan tekstil (bahan pembuat pakaian).
Secara kimiawi serat adalah suatu polimer.
Berdasarkan asal bahan penyusunnya serat dikelompokkan
menjadi serat alami (polimer alami) dan serat sintetis (polimer sintetis).
1) Serat Alami
Bahan serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan
mineral.
- Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan,
misalnya dari kapas, kapuk, dan rami. Contoh tekstil dari selulosa adalah
katun dan linen.
- Serat hewan berupa serat protein dapat diperoleh
dari rambut domba, benang jala yang dihasilkan oleh laba laba, dan
kepompong ulat sutera. Contoh tekstil dari serat protein yaitu wol dan
sutera.
- Serat mineral, umumnya dibuat dari mineral
asbetos.
2) Serat Sintetis
Serat sintetis merupakan serat yang dibuat oleh
manusia, bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam. Contoh kain
yang terbuat dari serat sintetis adalah :
- Rayon
- Polyester
- Dakron
- Nilon
3) Serat Campuran
Penggunaan
bahan-bahan alami dan sintetis dapat dicampurkan untuk memperbaiki kualitas
bahan. Contoh tekstil dari bahan serat campuran adalah :
- TC (Tetoron Cotton) campuran dari
polyester dan katun.
- TR (Tetoron Rayon) campuran dari polyester
dan rayon.
Pemanfaatan tekstil dari berbagai macam serat
didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain kehalusan, kekuatan, daya serap,
dan kemuluran atau elastisitas. Salah satu cara untuk menentukan ciri dari
bahan serat dapat dilakukan dengan analisis pembakaran.
Karakteristik bahan serat :
- Serat kapas dari selulosa (kapas) memiliki
karakteristik bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah
menyerap keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar. Kalau
terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas, dan meninggalkan
abu berwarna kelabu.
- Serat linen dibandingkan dengan katun mempunyai
ciri lebih halus, lebih kuat, berkilau lembut, kurang elastis, mudah
kusut, tidak tahan seterika panas. Serat linen mudah terbakar, bila
terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas terbakar, dan
meninggalkan abu berwarna kelabu.
- Serat sutera mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat
bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, dan
kurang tahan terhadap sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup tinggi,
tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau seperti rambut
terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, dan mudah
dihancurkan.
- Serat wool, mempunyai ciri agak kuat, tidak
berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan
penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Pada pembakaran
terbentuk gumpalan hitam dan berbau rambut terbakar.
- Serat asbes umumnya mempunyai kekuatan tarik yang
tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya sedikit menyerap air, sangat
tahan panas dan api, dan tahan cuaca. Serat asbes merupakan penghantar
listrik dan panas yang jelek, sehingga mineral asbes banyak dimanfaatkan
untuk pelapis kabel listrik, sarung tangan, dan tirai.
- Serat nilon mempunyai ciri sangat kuat, ringan
dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan terhadap
serangan jamur dan bakteri. Nilon tidak tahan panas, mudah terbakar,
meleleh bila dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran
keras yang berwarna cokelat.
- Serat polyester mempunyai ciri elastisitasnya
tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar matahari, tahan
suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur, bakteri,
dan serangga. Apabila dibakar polyester mudah terbakar, tetapi apinya
cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda.
- TC (Tetoron Cotton) dan TR (Tetoron Rayon)
mempunyai ciri kurang dapat menyerap keringat dan agak panas di badan,
tidak susut dan mengembang, apabila dibakar akan menghasilkan abu dan
arang.
No comments:
Post a Comment